Awalnya lagi bantu istri memprint tesis S2nya, kebetulan Istri saya membuat sebuah produk bernama Buku Kerja, semacam lembar kerja siswa lah ketika dibangku sekolah SMP dan SMA dulu.
Buku kerja ini dilengkapi dengan header dan footer yang berwarna hijau, kebetulan printer yang digunakan adalah HP seri 3900 , yang cartridge warnanya ada Kuning, Biru dan Merah. Nah warna merahnya entah kenapa tidak mau muncul, pas di tes dengan tissu, emang gak muncul. "Sejak sebelum kita nikah, emang tinta merahnya sudah macet" ujar Istri saya. Ndak masalah, soalnya header dan footer untuk Buku kerja tersebut berwarna hijau, yang merupakan gabungan dari warna biru dan kuning, ndak pa pa lah.
Ketika dites memprint, ternyata halaman pertama masih bermasalah, pada bagian headernya, semua yang warna hijaunya terprint sempurna. Tetapi pada bagian footer, yang muncul hanya segaris saja warna hijau, selebihnya muncul warna kuning.
Yang terlintas pertama dipikiran, adalah tintanya yang habis, diisilah dengan Data print yang baru, dua-dua warnanya, warna merah ketika diisi sudah melimpah, emang ndak tapakai do, trus dicoba print lagi dah..
Hasilnya ternyata masih kacaw, sama seperti sebelum ditambah tintanya tadi, kayaknya perlu penanganan khusus neh...
Terapi Rendam
Ini biasanya solusi yang ditawarkan untuk kasus-kasus seperti ini, rendamlah cartidge ini dengan air panas, sampai keluar semua tintanya, kemudian isi lagi, biasanya mau.., menurut saya, ini kerjaan yang cukup berbahaya juga, cartridge itu kan sensitif, kalau dimasukin ke air panas (walaupun dilindungi plastik) bisa membuat rusak komponennya dong. Jangan-jangan solusi ini memang dibuat yang empunya cartridge lagi, heheeh, bukan nuduh..., jadi terapi ini tidak digunakan.
Terapi Tisu
Kalau tinta printer bermasalah, inilah terapi pertama yang saya lakukan, dengan menaruh head cartridge (yang ada tintanya itu lho) pada sebuah tissu, usahakan bukan tissu lap untuk siap makan, tapi tissu yang punya daya serap tinggi. Seperti tissu yang 500 an sebungkus, merek tessa, atau semacamnya lah.
Setelah ditaruh, dengan ditekan sikit, muncul 2 buah garis, biru dan kuning, ini pertanda bahwa tinta cartridgenya normal, dan "turun". saya tekan agak lama agar tissunya basah oleh tinta, supaya tintanya lebih turun lagi. Maksudnya agar tintanya bener-bener turun, gitu deh...
Print lagi... eh masih kasus yang sama, pada bagian footer ternyata masih muncul warna kuning, yang lebih dominan dari warna biru, saatnya terapi berikut!
Terapi Tiup
Ini biasanya merupakan solusi final yang saya lakukan terhadap masalah printer ini, 99% berhasil, langkahnya adalah dengan meniup pada lubang cartridge agar tintanya mengalir ke head. Saya berasumsi tintanya tersendat didalam cartridge, dengan meniupnya maka tinta yang tersendat tersebut akan turun ke cartidge, puhhhhh... ketiga lubangnya ditiup, head cartridge basah oleh tinta warna biru dan kuning. yang merah tetap ndak keluar, ndak apa-apa lah.
Lap lagi head printernya, kemudian pasang lagi, print lagi..., ehh ternyata ini yang 1%nya tidak berhasil, ihhh... sial banget hari ini, hari sudah menunjukkan pukul 11 malam, gimana nih, yang mau di print ada 100 lembar lagieeeee.. hikss.. kayaknya bisa jadi salah satu faktor penghambat wisuda nehh.., pikir..pikir...
Terapi Iseng
Masih ada ndak solusi ya?, dalam putus asa, dilihat ada cover bukunya, warnanya hijau full color, dicoba ngeprint dah, kan itung-itung hampir sama dengan terapi tissu, hehehe... diprint dah covernya, kebetulan covernya ada 4 buah, warnanya ijo mulu, yah di print ke empat-empatnya, ternyata sukses! (kok bisa yah?). Hebatnya lagi, setelah diprint yang 4 ini, print yang lain juga sukses!, jadi kesimpulannya: jika tinta printer kita lambat turun, coba di print dengan sebuah halaman yang full color, sekian lah untuk hari ini, ilmu yang bermanfaat didapatkan dengan cara yang berkeringat, selamat belazarrrr.....